Sabtu, 12 Januari 2013

Wisata Kuliner Kota Blitar

Soto Kanigoro
Terletak di Jl. Raya Kanigoro yang menghubungkan Blitar dan Malang, soto kanigoro sudah dijual sejak tahun 1986. Di sepanjang jalan kanigoro terdapat 3 Depot Soto Kanigoro.
Warung tyas
kedai bernunsa bambu ini terletak di jalan A. Yani no. 14 Telp. (0342) 7712225, yang khas dari kedai ini adalah ikan kutuk mangut, yang tidak tahu ikan kutuk adalah sejenis dengan ikan gabus, ikan kutuk mangut dibuat dari ikan kutuk yang sudah diasapi hingga kecokelatan.

Warung Mak Ti
Warung Mak Ti yang Terletak di dusun Laos desa Gogodeso kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Sebuah tempat yang lokasinya di pelosok desa Blitar. Meskipun di pelosok, Pengunjung warung Mak Ti sangat beragam mulai dari yang bersepeda onthel sampai yang bermobil sampai rombongan dinas pemerintah.

Warung Uceng Sukaria
Warung ini biasa disebut warung Sukaria karena disesuaikan dengan nama pemiliknya yaitu Haji Sukari atau dikenal juga dengan nama Warung Nasi Uceng ‘Djoyo Mulyo. Letaknya dipelosok di desa Babadan, Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. 

Jumat, 14 Desember 2012

Asal Usul Nama Blitar

Pada zaman dahulu, di wilayah Kabupaten Blitar ada sebuah kadipaten(Kabupaten) bernama Kadipaten Aryablitar. Adipati-nya (bupatinya) bernama Adipati Nila Suwarna. Adipati ini mempunyai seorang wakil bernama Ki Ageng Sengguruh.Ki Ageng Sengguruh pada mulanya sangat patuh dan setia pada Adipati Nila Suwarna. Isteri Ki Ageng Sengguruh yang bernama Nyai Ageng Sengguruh tidak suka pada kepatuhan dan kesetiaan suaminya. Apalagi Nyai Ageng Sengguruh sudah lama ingin menjadi permaisuri seorang adipati. Nyai Ageng Sengguruh merayu Ki Ageng Sengguruh agar mau merebut kekuasaan Adipati Nila Suwarna.Ki Ageng Sengguruh termakan rayuan Nyai Ageng Sengguruh. Dia menjadi manusia bermuka dua. Di depan Adipati Nila Suwarna, Ki Ageng Sengguruh selalu menampakkan kepatuhan dan kesetiaannya. Di belakang, Ki Ageng Sengguruh selalu menjelek-jelekkan Adipati Nila Suwarna. Ki Ageng Sengguruh juga berhasil merayu beberapa punggawa kadipaten untuk diajak mencari kesempatan merebut kekuasaan.

Cerita ini tergolong legenda. Nama Blitar konon diambil dari nama Kadipaten Aryablitar dahulu. Legenda ini sangat dikenal oleh masyarakat Blitar. Makam Adipati Nila Suwarna juga masih dapat dijumpai hingga sekarang. Tempatnya di Desa Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.Cerita ini memberi pelajaran kepada kita agar jangan mudah percaya dengan perkataan orang lain. Apa yang dikatakan orang lain perlu dibuktikan sendiri kebenarannya. Jangan sampai kepercayaan kita dimanfaatkan orang lain yang berniat tidak baik.